Inverted Trapezoid Time: Breanne Duren

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ2xO1smGfl7gmWDxXavLPiKgsMsBflhhL42CXRc1miJFq7ymKDzMwaNSdxnNGdVcLG4YDNZaguSvRZpFboyotW32w16xZGKt_oWX2kJ22utoHZCHA2ezePA7LKk7g4HbYLck5WQo09khk/s1600/Owl-City-owl-city-17235698-604-503.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJ2xO1smGfl7gmWDxXavLPiKgsMsBflhhL42CXRc1miJFq7ymKDzMwaNSdxnNGdVcLG4YDNZaguSvRZpFboyotW32w16xZGKt_oWX2kJ22utoHZCHA2ezePA7LKk7g4HbYLck5WQo09khk/s320/Owl-City-owl-city-17235698-604-503.jpg" width="320" /></a></div>
 
 
<span title="10 Myths About Introverts

">Saya
 baru-baru sengaja menemukan sebuah blog yang ditulis oleh Carl Raja 
tentang fenomena yang dikenal sebagai manusia introvert dan memukul 
akord mayor dengan saya. Setelah
 setiap peluru, aku merasa seperti berdiri dan berteriak "yesssssssss!" 
Di bagian atas paru-paru saya karena titik-titik ini (dibuat oleh 
penulis Marti Laney, Psy.D) adalah jumlah home run. <span title="As an extreme introvert, this is like sweet manna from heaven.

">Sebagai seorang introvert ekstrim, ini adalah seperti manna manis dari surga. 
<span title="As an extreme introvert, this is like sweet manna from heaven.

"><span title="As an extreme introvert, this is like sweet manna from heaven.

"> <span title="Owl City Blog

">Owl City Blog  
 
Aku
 cukup beruntung untuk menemukan sebuah buku berjudul, The Keuntungan 
Introvert (Cara Thrive dalam ekstrovert Dunia), oleh Marti Laney, Psy.D Saya merasa seperti seseorang telah menulis sebuah entri ensiklopedia pada ras langka orang yang saya milik. <span title="Not only has it explained many of my eccentricities, it helps me to redefine my entire life in a new and positive context.

">Tidak hanya memiliki itu menjelaskan banyak eksentrisitas saya, 
membantu saya untuk mendefinisikan kembali seluruh hidup saya dalam 
konteks baru dan positif.  
 
Tentu, siapa pun yang mengenal saya akan mengatakan, "Duh! Mengapa itu membawa Anda begitu lama untuk menyadari Anda seorang Introvert? "Ini tidak sesederhana itu. Masalahnya adalah bahwa label seseorang sebagai Introvert adalah penilaian yang sangat dangkal, penuh kesalahpahaman umum. Ini lebih kompleks dari itu. <span title="(Since Carl King is talking about it, it has to be.)

">(Sejak Carl Raja berbicara tentang hal itu, itu harus.)Sebuah
 bagian dari buku Laney yang memetakan otak manusia dan menjelaskan 
bagaimana neuro-transmitter mengikuti jalur dominan yang berbeda dalam 
sistem saraf Introvert dan Ekstrovert. Jika
 ilmu di balik buku ini benar, ternyata introvert adalah orang-orang 
yang over-sensitif terhadap Dopamine, sehingga terlalu banyak rangsangan
 eksternal overdosis dan knalpot mereka. Sebaliknya,
 Ekstrovert tidak bisa mendapatkan cukup Dopamin, dan mereka membutuhkan
 Adrenalin untuk otak mereka untuk menciptakannya. Ekstrovert juga memiliki jalur yang lebih pendek dan kurang aliran darah ke otak. <span title="The messages of an Extrovert's nervous system mostly bypass the Broca's area in the frontal lobe, which is where a large portion of contemplation takes place.

">Pesan dari sistem saraf yang ekstrovert ini sebagian besar melewati 
daerah Broca pada lobus frontal, yang mana sebagian besar kontemplasi 
berlangsung.Sayangnya, menurut buku, hanya sekitar 25% dari orang yang introvert. Ada bahkan lebih sedikit yang seekstrim saya. Hal ini menyebabkan banyak kesalahpahaman, karena masyarakat tidak memiliki sangat banyak pengalaman dengan orang-orang saya. <span title="(I love being able to say that.)

">(Saya senang bisa mengatakan itu.) 
 
<span title="(I love being able to say that.)

"> <span title="So here are a few common misconceptions about Introverts (I put this list together myself, some of them are things I actually believed):

">Jadi di sini adalah kesalahpahaman umum beberapa tentang Introvert 
(saya menempatkan daftar ini bersama-sama sendiri, beberapa dari mereka 
adalah hal yang saya benar-benar percaya)<span title="So here are a few common misconceptions about Introverts (I put this list together myself, some of them are things I actually believed):

">: 
 
<span title="So here are a few common misconceptions about Introverts (I put this list together myself, some of them are things I actually believed):

"> <span title="Myth #1 – Introverts don’t like to talk.

">Mitos # 1 - Introvert tidak suka bicara.Ini tidak benar. Introvert hanya tidak berbicara kecuali mereka memiliki sesuatu untuk dikatakan. Mereka benci berbasa-basi. <span title="Get an introvert talking about something they are interested in, and they won't shut up for days.

">Dapatkan introvert berbicara tentang sesuatu yang mereka tertarik, dan mereka tidak akan diam untuk hari.<span title="Myth #2 – Introverts are shy.

">  
 
<span title="Myth #2 – Introverts are shy.

">Mitos # 2 - Introvert pemalu.Malu tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang Introvert. Introvert belum tentu takut orang. Apa yang mereka butuhkan adalah alasan untuk berinteraksi. Mereka tidak berinteraksi demi berinteraksi. Jika Anda ingin berbicara dengan seorang Introvert, hanya mulai berbicara. <span title="Don’t worry about being polite.

">Jangan khawatir tentang menjadi sopan.<span title="Myth #3 – Introverts are rude.

">  
 
<span title="Myth #3 – Introverts are rude.

">Mitos # 3 - Introvert kasar.Introvert sering tidak melihat alasan untuk berbelit-belit dengan basa-basi sosial. Mereka ingin semua orang hanya menjadi nyata dan jujur. <span title="Unfortunately, this is not acceptable in most settings, so Introverts can feel a lot of pressure to fit in, which they find exhausting.

">Sayangnya, hal ini tidak dapat diterima di sebagian besar pengaturan, 
sehingga Introvert dapat merasa banyak tekanan untuk menyesuaikan diri, 
yang mereka menemukan melelahkan.<span title="Myth #4 – Introverts don’t like people.

">  
 
<span title="Myth #4 – Introverts don’t like people.

">Mitos # 4 - Introvert tidak suka orang.Sebaliknya, Introvert intens menghargai beberapa teman yang mereka miliki. Mereka dapat mengandalkan teman-teman dekat mereka di satu sisi. Jika
 Anda cukup beruntung untuk seorang introvert untuk mempertimbangkan 
Anda teman, Anda mungkin memiliki sekutu setia seumur hidup. <span title="Once you have earned their respect as being a person of substance, you're in.

">Setelah Anda telah mendapatkan rasa hormat mereka sebagai orang yang substansi, Anda berada di.<span title="Myth #5 – Introverts don't like to go out in public.

">  
 
<span title="Myth #5 – Introverts don't like to go out in public.

">Mitos # 5 - Introvert tidak suka pergi keluar di depan umum.Omong kosong. Introvert hanya tidak ingin pergi keluar di depan umum UNTUK AS LONG. Mereka juga ingin menghindari komplikasi yang terlibat dalam kegiatan publik. Mereka
 mengambil data dan pengalaman yang sangat cepat, dan sebagai hasilnya, 
tidak perlu berada di sana untuk waktu yang lama untuk "mendapatkannya."
 Mereka siap untuk pulang, mengisi ulang, dan proses itu semua. <span title="In fact, recharging is absolutely crucial for Introverts.

">Bahkan, pengisian benar-benar penting untuk Introvert. 
 
<span title="In fact, recharging is absolutely crucial for Introverts.

"> <span title="Myth #6 – Introverts always want to be alone.

">Mitos # 6 - Introvert selalu ingin sendirian.Introvert yang sangat nyaman dengan pikiran mereka sendiri. Mereka berpikir banyak. Mereka melamun. Mereka ingin memiliki masalah untuk bekerja pada, teka-teki untuk memecahkan. Tapi mereka juga bisa mendapatkan sangat kesepian jika mereka tidak memiliki siapapun untuk berbagi penemuan mereka dengan. <span title="They crave an authentic and sincere connection with ONE PERSON at a time.

">Mereka mendambakan koneksi otentik dan tulus dengan SATU ORANG pada suatu waktu.<span title="Myth #7 – Introverts are weird.

">  
 
<span title="Myth #7 – Introverts are weird.

">Mitos # 7 - Introvert yang aneh.Introvert sering individualis. Mereka tidak mengikuti orang banyak. Mereka lebih memilih untuk dihargai untuk cara baru hidup mereka. Mereka berpikir untuk diri mereka sendiri dan karena itu, mereka sering menantang norma. <span title="They don't make most decisions based on what is popular or trendy.

">Mereka tidak membuat sebagian besar keputusan berdasarkan apa yang populer atau trendi.<span title="Myth #8 – Introverts are aloof nerds.

">  
 
<span title="Myth #8 – Introverts are aloof nerds.

">Mitos # 8 - Introvert adalah kutu buku menyendiri.Introvert adalah orang-orang yang terutama mencari ke dalam, memperhatikan dekat dengan pikiran dan emosi mereka. <span title="It's not that they are incapable of paying attention to what is going on around them, it's just that their inner world is much more stimulating and rewarding to them.

">Ini bukan berarti bahwa mereka tidak mampu memperhatikan apa yang 
terjadi di sekitar mereka, hanya saja dunia batin mereka jauh lebih 
merangsang dan bermanfaat untuk mereka.<span title="Myth #9 – Introverts don't know how to relax and have fun.

">  
 
<span title="Myth #9 – Introverts don't know how to relax and have fun.

">Mitos # 9 - Introvert tidak tahu bagaimana untuk bersantai dan bersenang-senang.Introvert biasanya bersantai di rumah atau di alam, tidak di tempat umum sibuk. Introvert tidak sensasi pencari dan pecandu adrenalin. Jika ada terlalu banyak berbicara dan kebisingan terjadi, mereka menutup. Otak mereka terlalu sensitif terhadap neurotransmitter yang disebut Dopamine. Introvert dan ekstrovert memiliki dominan neuro-jalur yang berbeda. <span title="Just look it up.

">Hanya mencarinya.<span title="Myth #10 – Introverts can fix themselves and become Extroverts.

">  
 
<span title="Myth #10 – Introverts can fix themselves and become Extroverts.

">Mitos # 10 - Introvert dapat memperbaiki diri dan menjadi Ekstrovert.Sebuah
 dunia tanpa Introvert akan menjadi dunia dengan sedikit ilmuwan, 
musisi, seniman, penyair, pembuat film, dokter, matematikawan, penulis, 
dan filsuf. Yang sedang berkata, masih ada banyak teknik yang ekstrovert dapat belajar untuk berinteraksi dengan Introvert. <span title="(Yes, I reversed these two terms on purpose to show you how biased our society is.) Introverts cannot “fix themselves” and deserve respect for their natural temperament and contributions to the human race.">(Ya,
 saya terbalik kedua istilah ini dengan tujuan untuk menunjukkan kepada 
Anda bagaimana bias masyarakat kita.) Introvert tidak bisa "memperbaiki 
diri" dan pantas menghormati temperamen alami mereka dan kontribusi 
untuk umat manusia. <span title="In fact, one study (Silverman, 1986) showed that the percentage of Introverts increases with IQ.

">Bahkan, satu studi (Silverman, 1986) menunjukkan bahwa persentase Introvert meningkat dengan IQ.Hal ini dapat sangat merusak untuk Introvert untuk menyangkal diri untuk bergaul dalam ekstrovert-Dominan Dunia. Seperti minoritas lainnya, introvert dapat berakhir membenci diri mereka sendiri dan orang lain karena perbedaan.  
 
 Jika
 Anda berpikir Anda adalah seorang Introvert, saya sarankan Anda 
penelitian topik dan mencari Introvert lainnya untuk membandingkan 
catatan. <span title="The burden is not entirely on Introverts to try and become “normal.” Extroverts need to recognize and respect us, and we also need to respect ourselves.

">Beban tidak sepenuhnya pada Introvert untuk mencoba dan menjadi 
"normal." Ekstrovert perlu mengakui dan menghormati kita, dan kita juga 
perlu menghargai diri sendiri.-Carl 
 
Sumber : <a href="http://www.ayoungblog.com/post/28350402077/10-myths-about-introverts">http://www.ayoungblog.com/post/28350402077/10-myths-about-introverts</a>